Senin, 09 Mei 2016

Mengenal Lebih Jauh Tentang Hati dan Perannya


Hati atau liver adalah organ padat terbesar dan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia. Hati terletak tepat di bawah diafragma di sisi kanan-atas tubuh dan mempunyai sejumlah peran penting. Digolongkan sebagai bagian dari sistem pencernaan, peran hati meliputi detoksifikasi, sintesis protein, dan produksi bahan kimia yang diperlukan untuk pencernaan. Artikel ini akan menjelaskan beberapa poin penting mengenai hati termasuk peran utamanya, bagaimana hati meregenerasi, apa yang terjadi ketika hati tidak berfungsi dengan baik, dan bagaimana untuk menjaganya tetap sehat.

Beberapa fakta menarik tentang hati

  • Hati digolongkan sebagai kelenjar.
  • Hati melakukan lebih dari 500 peran dalam tubuh manusia.
  • Satu-satunya organ yang dapat beregenerasi.
  • Merupakan organ padat terbesar dalam tubuh.
  • Karbohidrat dipecah dan disimpan sebagai glikogen dalam hati.
  • Salah satu tugas pentingnya adalah menghilangkan racun dari tubuh.
  • Alkohol adalah salah satu penyebab utama terganggunya fungsi hati.
  • Demam kuning dan malaria mempengaruhi hati.
  • Albumin diproduksi di hati dan membantu mencegah pembuluh darah dari terjadinya ‘kebocoran’.

Struktur Hati

Hati mempunyai warna coklat-kemerahan dengan tekstur kenyal, terletak di atas dan di sebelah kiri perut dan di bawah paru-paru. Beratnya antara 1,44 hingga 1,66 kg. Hanya kulit satu-satunya organ yang lebih berat dan lebih besar. Hati kurang lebih berbentuk segitiga dan terdiri dari dua lobus, lobus kanan lebih besar dan lobus kiri lebih kecil.
Pembuluh Darah
Tidak seperti kebanyakan organ, hati memiliki dua sumber utama darah. Pertama adalah vena portal yang membawa darah kaya nutrisi dari usus dan limpa menuju hati. Kedua, arteri hepatik yang membawa darah beroksigen dari jantung.

Fungsi hati

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bahwa hati memiliki peran penting bagi tubuh, diantaranya adalah :
Produksi empedu
Empedu membantu usus kecil untuk memecah dan menyerap lemak, kolesterol, dan beberapa vitamin. Empedu terdiri dari garam empedu, kolesterol, bilirubin, elektrolit, dan air.
Menyerap dan memetabolisme bilirubin
Bilirubin dibentuk oleh pemecahan hemoglobin. Besi yang dilepaskan dari hemoglobin akan disimpan dalam hati atau sumsung tulang, dan digunakan untuk membuat generasi sel darah berikutnya.
Membantu menciptakan faktor pembekuan darah (antikoagulan)
Vitamin K dibutuhkan untuk membuat koagulan tertentu, dan untuk menyerap vitamin K, empedu sangatlah penting. Empedu dibuat di dalam hati. Jika hati tidak cukup memproduksi empedu, maka faktor pembekuan tidak dapat diproduksi.
Metabolisasi lemak
Empedu memecah lemak untuk membuatnya lebih mudah dicerna.
Memetabolisme karbohidrat
Karbohidrat disimpan dalam hati di mana karbohidrat dipecah menjadi glukosa dan tersedot ke dalam aliran darah untuk mempertahankan kadar glukosa yang normal. Karbohidrat disimpan sebagai glikogen dan dilepaskan saat setiap kali ledakan cepat energi dibutuhkan.
Menyimpan vitamin dan mineral
Hati menyimpan vitamin A, D, E, K, dan B12. Hati menjaga sejumlah vitamin-vitamin tersebut tetap tersimpan. Zat besi dari hemoglobin dalam bentuk feritin disimpan dalam hati, siap untuk membuat sel-sel darah merah baru. Hati juga menyimpan tembaga dan melepaskannya saat dibutuhkan.
Membantu metabolisme protein
Empedu membantu memecah protein untuk membuatnya mudah dicerna.
Menyaring darah
Hati menyaring dan menghilangkan senyawa-senyawa dari dalam tubuh, termasuk hormon seperti estrogen dan aldosteron, dan senyawa dari luar tubuh seperti alkohol maupun obat-obatan lainnya.
Fungsi Imunologi
Hati adalah bagian dari sistem fagosit mononuklear yang berisi sejumlah besar sel-sel aktif imunologis bernama sel kupffer; sel-sel ini menghancurkan patogen yang bisa masuk ke hati melalui usus.
Produksi Albumin
Albumin adalah protein yang paling umum dalam serum darah. Albumin mengangkut asam lemak dan hormon steroid untuk membantu menjaga tekanan osmotik yang benar dan mencegah ‘kebocoran’ dari pembuluh darah.
Sintesis Angiotensinogen
Hormon ini meningkatkan tekanan darah melalui vasokonstriksi ketika ‘diperingatkan’ melalui produksi renin (enzim yang diproduksi ginjal, membantu mengontrol tekanan darah).

Regenerasi Hati

Karena pentingnya hati dan fungsinya, evolusi telah memastikan bahwa jika diberi kesempatan berjuang, hati dapat tumbuh kembali dengan sangat cepat. Kemampuan ini terlihat pada semua vertebrata, dari ikan hingga manusia. Hati merupakan satu-satunya organ visceral dengan kemampuan untuk meregenerasi.

Hati dapat meregenerasi sepenuhnya selama minimal 25% dari jaringan tetap. Salah satu aspek yang paling mengesankan dari kemampuan ini adalah bahwa pertumbuhan kembali (regrow) ke ukuran dan kemampuan sebelumnya bisa dicapai tanpa harus kehilangan fungsinya.
Pada tikus, jika dua-pertiga dari hati dikeluarkan, dalam 5-7 hari jaringan hati yang tersisa dapat tumbuh kembali ke ukuran aslinya. Pada manusia, proses ini membutuhkan waktu sedikit lebih lama, namun biasanya bisa terjadi dalam 8-15 hari. Selama beberapa minggu berikutnya, jaringan hati yang baru akan disusun kembali menjadi tidak dapat dibedakan dari jaringan aslinya.
Regenerasi ini dibantu oleh sejumlah senyawa termasuk faktor-faktor pertumbuhan dan juga sitokin. Beberapa senyawa penting dalam proses ini muncul menjadi faktor pertumbuhan hepatosit, insulin, mengubah pertumbuhan factor-alpha, faktor pertumbuhan epidermal, interleukin-6, dan norepinefrin.

Penyakit Hati

Dengan organ serumit hati, ada banyak masalah yang mungkin terjadi. Sama seperti organ-organ tubuh lainnya, hati bekerja secara ajaib. Dan jika tidak berfungsi lagi dengan baik, maka konsekuensinya bisa menjadi permasalahan yang besar. Beberapa contoh penyakit dari hati :
  1. Fascioliasis
    Disebabkan oleh invasi parasit dari cacing hati dari genus Fasciola. Fascioliasis adalah penyakit daerah tropis; cacing dapat tertidur dalam hati selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
  2. Sirosis
    Jaringan fibrosa menggantikan sel-sel hati (fibrosis). Kondisi ini dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk racun, alkohol dan hepatitis. Fibrosis dapat menyebabkan gagal hati sebagaimana fungsi dari sel-sel hati telah hancur.
  3. Hepatitis
    Disebabkan oleh virus, racun, atau respon autoimun. Hepatitis ditandain dengan peradangan hati. Dalam banyak kasus, hati bisa sembuh sendiri, namun skenario terburuknya adalah gagal hati.
  4. Penyakit hati alkoholik
    Konsumsi alkohol berlebihan selama jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan hati – jaringan parut dan sirosis. Ini adalah penyebab paling umum dari penyakit hati khususnya di negara-negara barat.
  5. Primary sclerosing cholangitis (PSC)
    PSC merupakan penyakit inflamasi serius dari saluran empedu. Penyebabnya sampai saat ini belum diketahui, namun diduga akibat dari respon autoimun. Selain itu, belum ada terapi medis sejauh ini yang terbukti mengatasi penyakit ini.
  6. Penyakit hati berlemak (fatty liver disease)
    Biasanya bersamaan dengan obesitas atau penyalahgunaan alkohol, vakuola lemak trigliserida terakumulasi dalam sel-sel hati. Kondisi ini bersifat reversibel dan tampaknya tidak menyebabkan terlalu banyak efek sakit.
  7. Gilbert’s syndrome
    Kelainan genetik yang mempengaruhi 3-12% dari populasi. Bilirubin tidak dapat dipecah dengan cukup baik. Penyakit kuning ringan dapat terjadi, namun gangguan ini tidak berbahaya.
  8. Kanker hati
    Bentuk yang paling umum adalah karsinoma hepatoseluler dan cholangiocarcinoma. Penyebab utama kanker hati adalah alkohol dan hepatitis. Salah satu bentuk yang paling umum dari kanker, dan penyebab utama kedua kematian akibat kanker.

Menjaga kesehatan hati

Berikut adalah beberapa rekomendasi untuk membantu menjaga kesehatan hati agar bekerja sebagaimana mestinya:
Menjaga asupan makanan dengan baik
Karena hati bertanggung jawab untuk mencerna lemak, kelebihan lipid dapat membuatnya bekerja terlalu keras dan mengganggunya untuk melakukan tugas-tugas lain. Selain itu, obesitas juga dapat menyebabkan penyakit hati berlemak. Oleh sebab itu, jaga pola asupan makanan dengan baik.
Menghindari alkohol
Hindari alkohol sebisa mungkin. Mengonsumsi alkohol apalagi dalam jumlah besar dapat menyebabkan sirosis hati. Pemecahan alkohol dapat menghasilkan bahan kimia beracun untuk hati, seperti asetaldehida dan radikal bebas.
Waspada terhadap bahan kimia
Jika anda sering berurusan dengan bahan-bahan kimia yang ada pada produk-produk pembersih, pertukangan, dan lain sebagainya, sebaiknya anda menggunakan masker, sarung tangan, lengan panjang, dan topi. Apabila bekerja di dalam ruangan, pastikan ruangan memiliki ventilasi yang baik. Hal ini karena hati berpotensi berhadapan dengan racun yang masuk ke dalam tubuh terkait bahan kimia di sekitar anda.
Vaksinasi
Jika anda pada kondisi berisiko tertular hepatitis atau anda sudah terinfeksi dengan segala bentuk virus hepatitis, berkonsultasilah pada dokter, bila perlu tanyakan apakah anda harus mendapatkan vaksin hepatitis A dan hepatitis B
Gunakan obat secara bijak
Konsumsi obat hanya bila diperlukan saja, sesuai dengan dosis yang dianjurkan ataupun saran dokter. Jangan sembarang mencampurkan obat-obatan, termasuk pencampuran antara suplemen herbal, obat resep, atau obat bebas.

sumber:
http://www.artikelkesehatan99.com/organ-hati-dan-fungsi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar