Jumat, 23 Oktober 2015

Cara Menghadapi 4 Tipe Kepribadian Manusia

 Menurut  Hippocrates-Galenus, karakter manusia di bagi menjadi 4 macam kepribadian yaitu sanguinis, melankolis, koleris, dan plegmatis.  Keempat kepribadian itu akibat dari empat macam cairan tubuh yang sangat penting dalam tubuh manusia. Keempat cairan itu adalah:
1.      Darah yang bersifat panas (sanguinis)
2.      Lendir yang bersifat dingin (melankolis)
3.      Empedu yang bersifat kuning (koleris)
4.      Empedu hitam yang bersifat (plegmatis)
Galenus mengatakan bahwa keempat cairan tersebut ada dalam proporsi tertentu, dimana salah satu cairan lebih dominan dari cairan yang lain, maka cairan tersebut dapat membentuk kepribadian seseorang. Berikut penjelasan dari empat kepribadian tersebut dan cara menghadapinya.

1.Sanguinis
            Sanguinis adalah kepribadian yang pada umumnya adalah mereka yang  suka bersenang-senang, ceria, humoris,supel, ekspresif,  sangat menikmati hidup,tidak mudah putus asa, mengikuti perkembangan zaman, dan banyak menarik perhatian. Orang dengan kepribadian sanguinis  sangat mudah menyesuaikan diri dengan orang-orang di sekitar mereka. Mereka berteman tanpa memilih-milih. Kehangatan orang-orang sanginis ini benar-benar membuat orang-orang merasa nyaman bila berada di samping mereka. Sanguinis senang dengan cerita yang seru dan mereka pandai mengemas cerita tersebut menjadi cerita yang sangat seru, sampai-sampai ceritanya menjadi lebih seru dari pada yang sebenarnya terjadi. Karakter ini menyukai humor dan lebih pintar untuk memotivasi seseorang yang sedang dalam masalah. Orang-orang sanguinis sangat antusias terhadap banyak hal. Mereka bisa melakukan apa saja, selam itu dapat menghibur dirinya dan bermanfaat bagi orang lain.
            Karakter sanguinis juga memiliki beberapa kekurangan. Mereka sering lupa dan mudah kehilangan benda-benda disekitarnya. Mereka tidak bisa disiplin dan kurang bisa diikat dengan peraturan. Dari sisi emosional mereka sedikit labil. Menganggap segala sesuatu yang di hadapi amat penting, tapi segera dapat melupakannya sama sekali sesaat kemudian. Mereka juga pada umumnya berpikiran pendek dan tidak teratur. Mereka akan stres jika menghadapi situasi dimana hidupnya terasa tidak menyenangkan karena orang sanguinis takut tidak populer.
Cara mengahadapinya:
            Karakter sangunis adalah mereka yang ingin selalu diperhatikan, butuh kasih sayang, dukungan dan penerimaan dari orang-orang sekelilingnya. Mereka juga sangat haus pujian. Mereka melakukan segala sesuatu oleh niat untuk mendapatkan pujian.  Sekecil apapun pujian dan penghargaan mereka pasti akan menyukainya. Seandainya dia sedang marah, kita harus lebih sabar untuk bisa menyenangkan hatinya dengan cara mencoba untuk membuat dia perhatian terhadap kita dengan menyuguhkan sesuatu yang menarik hatinya.  Jangan sampai kita bersifat acuh terhadapnya. Jangan sekali-kali mengoreksinya ketika dia sedang marah karena marahnya tidak cepat reda. Carilah waktu yang tepat untuk mengingatkannya.  Berusahalah untuk menjadi pendengar yang baik.

2.Melankolis
            Melankolis adalah karakter yang pada umumnya perfeksionis, sensitif, tipe pemikir, disiplin, tekun, rela berkorban, dan memiliki kemampuan analisis yang kuat.  Orang-orang melankolis adalah tipe yang paling banyak dicari untuk dijadikan sahabat karena sifat rela berkorbannya. Karakter ini berlawanan dengan karakter sanguinis, karena melankolis tidak menyukai cerita seru yang dibuat oleh sanguinis. Orang melankolis cenderung memilih pekerjaan yang membutuhkan ketekunan, sekali ia memilih sesuatu maka ia akan setia mengerjakannya.
            Karakter ini juga  memiliki beberapa  kelemahan. Mereka cenderung tertutup, kurang bermasyarakat,sering berpikiran negatif dan suka menyalahkan dirinya sendiri tiap kali ada hal buruk yang menimpanya.  Perasaan mereka yang sensitif membuat mereka jadi pendendam dan sering terlihat murung. Mereka suka mengungkit-ungkit kesalahan orang lain di masa lalu.
Cara menghadapinya :
            Dalam menghadapi karakter melankolis ini memang tidak mudah. Kita harus peka dan segera mengoreksi diri kita sebelum ia mengoreksi kita. Jika ia sedang marah jangan langsung diajak berbicara. Diamkanlah dan akuilah kesalahan kita walau sebenarnya kita tidak salah. Cara ini lebih aman dan nyaman . melankolis butuh waktu untuk menenangkan diri karena mereka sibuk memikirkan dan mengoreksi kesalahan orang lain. Biasanya mereka sanagt butuh dukungan untuk membenarkan pendapatnya. Untuk mengingatkan kesalahannya, mereka perlu diajak berpikir logis dengan mengembalikan kata-katanya. Kita perlu argumen yang kuat untuk meluluhkan hatinya.
            Orang-orang melankolis menginginkan orang lain bisa memberinya dukungan, terutama dukungan yang bersifat moril. Terkadang mereka tidak bisa memecahkan permasalahan yang sedang mereka hadapi. Oleh karena itu kita harus mendengarkan keluh kesahnya dengan seksama. Jangan memotong pembicaraannya sebelum ia mempersilahkan kita menanggapi permasalahannya.

 3.Koleris
            Seorang koleris memiliki kemauan keras dalam mencapai seusuatu. Jika ada orang yang menentangnya, justru tekadnya akan semakin kuat. Mereka paling suka berdebat dan paling suka menang sendiri. Mereka cenderung menjadi seorang pemimpin. Koleris juga pada umumnya aktif, cekatan, mandiri, tegas, dan berpendirian keras dalam mengambil keputusan bagi dirinya sendiri dan orang lain, mereka suka memaksakakan kehendaknya. Mereka adalah tipe yang sangat menyukai aktivitas, mereka tidak perlu dirangsang oleh lingkungannya tetapi justru mereka yang merangsang lingkungannya melalui ide-ide, rancangan, dan ambisinya. Mereka bukan tipe yang mudah menyerah terhadap tekanan orang lain justru tekanan tersebut semakin mendorongnya untuk maju.
            Kelemahan dari karakter koleris ialah mereka cenderung sarkastik, dingin,tidak mau kalah dan ceroboh. Selain itu mereka tidak mudah bersimpati terhadap orang lain. Mereka bukan orang yang mudah mengekspresikan perasaannya terhadap orang lain. Mereka cenderung tidak peka akan kebutuhan orang lain. Salah satu sisi negatif dari orang-orang  koleris adalah sifat pemarahnya dan sulit memaafkan sebuah kesalahan.
Cara menghadapinya:
            Orang-orang koleris sama sekali tidak menyukai kritikan. Namun sebaliknya, mereka sangat suka mengkritik orang lain. Mereka suka berdebat, tetapi inti perdebatan itu adalah kemenangan baginya bukan mencari kebenaran. Jadi, jika kita terlibat pedebatan dengan orang-orang koleris, maka usahakan untuk tidak mengkritik opini mereka. Apabila kita tidak menyukai opini mereka, cukup kemukakan opini kita tanpa harus mematahkan opini dan argumentasi mereka.

4.Plegmatis
            Plegmatis adalah karakter yang pada umumnya tidak suka bermasalah dan lebih menurut saja. Mereka tidak suka terlibat dalam konflik atau perdebatan. Mereka merupakan orang yang suka damai, mudah diajak bergaul,santai,setia,tidak mudah terpengaruh,sabar, tenang dalam setiap permasalahan, ramah, dan menyenangkan. Karakter ini biasanya disukai oleh koleris. Mereka jarang sekali terpengaruh oleh lingkungan. Mereka butuh waktu untuk beradaptasi dengan perubahan. Karena sifatnya yang menyukai kedamaian dan tidak menyukai pertikaian, plegmatis cenderung menarik diri dari segala macam keterlibatan. Hal ini lah yang sering kali menghambatnya untuk menunjukan kemampuannya secara total dan cenderung menjadi pasif dan pemalas.
            Kelemahan dari karater plegmatis ialah mereka biasanya kurang bisa bergerak cepat, lambat kurang displin, dan senang dengan yang santai. Mereka cenderung tidak mau berbagi atau kikir. Mereka selalu beranggapan bahwa apa yang mereka miliki hanya akan dibaginya dengan orang-orang yang sudah cukup akrab dengannya. Orang-orang plegmatis juga suka menunda-nunda pekerjaan. Hal tersebut terjadi karena orang-orang plegmatis tidak memiliki motivasi dalam setiap aktivitasnya sehingga ia sering bekerja asal-asalan.  Mereka lebih suka dipimpin. Mereka biasanya lebih cocok menjadi pendengar yang baik. Plegmatis juga memiliki sifat penakut. Selama mereka masih dikuasai oleh rasa takut, kemungkinan mereka maju sangatlah kecil.
Cara menghadapinya:
Orang-orang plegmatis tidak menyukai orang-orang yang sama pasifnya atau lebih pasif dari mereka. Pada dasarnya, mereka lebih suka dipimpin dan mencari orang-orang yang bisa memotivasinya. Jika mereka dalam masalah biasanya cuma diam dan butuh waktu lama untuk menceritakan permasalahannya. Mereka paling tidak suka bila dipaksa untuk menceritakannya permasalahannya dan lebih suka menangis. Mereka akan berbicara jika suasana hatinya sudah membaik.
Plegmatis lebih suka dengan solusi dan paling tidak suka memperpanjang masalah. Paling tidak ada dua cara menghadapinya. Yang pertama, jangan terburu-buru untuk segera menyelesaikan masalah dengan mereka. Kedua, biarkan saja supaya mereka bisa berpikir lama, menilai, dan mencermati sikapnya sendiri.  




Sumber:
Yogi Pratama, 1 menit bisa membaca wajah, pikiran dan karakter orang lain, Yogyakarta: Real Books 2015
Harfi Muthia .S.Psi., M.Psi , mudahnya mengenal karakter orang lain, Yogyakarta: Notebook 2015

1 komentar: