Seksualitas memiliki beberapa komponen, salah satunya adalah orientasi seksual –dalam orientasi seksual ini kita menemukan konsep homoseksual dan heteroseksual. Orientasi seksual adalah ketertarikan yang bersifat abadi (enduring) secara emosional, romantis, dan afeksional kepada manusia lain. Orientasi seksual bersifat kontinum –memiliki jenjang-jenjang dari satu ekstrim ke ekstrim lain— yaitu dari exclusive heterosexuality (hanya menyukai lawan jenis), sampai ke exclusive homosexuality (hanya menyukai sesama jenis). Tepat ditengah kontinum, terdapat orientasi biseksual.
Orang yang pertama kali menemukan konsep kontinum ini adalah Alfred Kinsey. Dia membuatnya ke dalam skala Kinsey, dimana angka 0 artinya exclusive heterosexual dan 6 adalah exclusive homosexual dan 3 adalah equally homosexual and heterosexual alias biseksual (dimana dalam film Kinsey digambarkan bahwa saat Kinsey pertama kali menceritakan skala ini pada murid prianya, sang murid pria mengatakan bahwa ia homoseksual dan Kinsey lalu menyadari dia biseksual, lalu mereka berciuman dan kalau tidak salah berhubungan seks).
Orientasi seksual berbeda dengan perilaku seksual, karena orientasi seksual adalah perasaan dan konsep diri, bukan perbuatan. Seseorang mungkin saja tidak melakukan kegiatan seksual yang sesuai dengan orientasi seksualnya (atau sama sekali tidak melakukan hubungan seks). Orientasi seksual seseorang dipengaruhi oleh faktor lingkungan, kognitif dan biologis. Artinya, bagaimana seseorang dibesarkan (termasuk pengalaman-pengalaman seseorang yang bersifat seksual), pola pikir orang tersebut dan struktur genetis dan hormonal yang didapat sejak seseorang berada di dalam kandungan mempengaruhi orientasi seksual seseorang. Orientasi seksual seseorang pada umumnya muncul pada awal masa remaja.
Karena banyaknya faktor yang mempengaruhi orientasi seksual seseorang, APA (American Psychological Association) menyimpulkan bahwa manusia TIDAK BISA MEMILIH orientasi seksual mereka (apakah mereka straight alias heteroseksual, gay alias homoseksual, atau biseksual).
Komponen Seksualitas Lain Di Samping Orientasi Seksual
Biological Sex: Struktur seks biologis, yaitu alat kelamin (penis atau vagina).
Gender Identity: Perasaan seseorang apakah ia seorang pria atau wanita –karena bisa saja seseorang yang memiliki penis sebenarnya merasa bahwa ia adalah seorang wanita.
Social Gender Role: peran yang diberikan (dan diharapkan) oleh budaya mengenai perilaku apa yang dianggap maskulin dan perilaku apa yang dianggap feminin. Misal, di kebudayaan Amazon, wanita mengerjakan semua pekerjaan, bahkan yang bersifat maskulin (misal, membangun rumah dan menjaga daerah mereka) karena para pria tinggal di hutan dan hanya datang pada musim kawin.
sumber:http://www.psikoterapis.com/?en_tentang-orientasi-seksual,93
iya, orientasi seksual memang berbeda dengan perilaku seksual, tetapi pada kenyataan nya di masyrakat masih terlalu awam untuk membedakan nya...
BalasHapusbtw gan, boleh ya saya nitip link disini :)
Nonton Bokep Online
Nonton Bokep
Streaming Bokep Online
Streaming Bokep
Nonton Bokep Jepang
Terima Kasih ya gan uda di bolehin nitip link disini :)