1. Darah
yang bersifat panas (sanguinis)
2. Lendir
yang bersifat dingin (melankolis)
3. Empedu
yang bersifat kuning (koleris)
4. Empedu
hitam yang bersifat (plegmatis)
Galenus
mengatakan bahwa keempat cairan tersebut ada dalam proporsi tertentu, dimana
salah satu cairan lebih dominan dari cairan yang lain, maka cairan tersebut
dapat membentuk kepribadian seseorang. Berikut penjelasan dari empat
kepribadian tersebut dan cara menghadapinya.
1.Sanguinis
Sanguinis adalah kepribadian yang
pada umumnya adalah mereka yang suka
bersenang-senang, ceria, humoris,supel, ekspresif, sangat menikmati hidup,tidak mudah putus asa,
mengikuti perkembangan zaman, dan banyak menarik perhatian. Orang dengan kepribadian
sanguinis sangat mudah menyesuaikan diri
dengan orang-orang di sekitar mereka. Mereka berteman tanpa memilih-milih. Kehangatan
orang-orang sanginis ini benar-benar membuat orang-orang merasa nyaman bila
berada di samping mereka. Sanguinis senang dengan cerita yang seru dan mereka
pandai mengemas cerita tersebut menjadi cerita yang sangat seru, sampai-sampai
ceritanya menjadi lebih seru dari pada yang sebenarnya terjadi. Karakter ini menyukai
humor dan lebih pintar untuk memotivasi seseorang yang sedang dalam masalah. Orang-orang
sanguinis sangat antusias terhadap banyak hal. Mereka bisa melakukan apa saja,
selam itu dapat menghibur dirinya dan bermanfaat bagi orang lain.
Karakter sanguinis juga memiliki
beberapa kekurangan. Mereka sering lupa dan mudah kehilangan benda-benda
disekitarnya. Mereka tidak bisa disiplin dan kurang bisa diikat dengan
peraturan. Dari sisi emosional mereka sedikit labil. Menganggap segala sesuatu
yang di hadapi amat penting, tapi segera dapat melupakannya sama sekali sesaat
kemudian. Mereka juga pada umumnya berpikiran pendek dan tidak teratur. Mereka akan
stres jika menghadapi situasi dimana hidupnya terasa tidak menyenangkan karena
orang sanguinis takut tidak populer.
Cara
mengahadapinya:
Karakter sangunis adalah mereka yang
ingin selalu diperhatikan, butuh kasih sayang, dukungan dan penerimaan dari
orang-orang sekelilingnya. Mereka juga sangat haus pujian. Mereka melakukan
segala sesuatu oleh niat untuk mendapatkan pujian. Sekecil apapun pujian dan penghargaan mereka
pasti akan menyukainya. Seandainya dia sedang marah, kita harus lebih sabar
untuk bisa menyenangkan hatinya dengan cara mencoba untuk membuat dia perhatian
terhadap kita dengan menyuguhkan sesuatu yang menarik hatinya. Jangan sampai kita bersifat acuh terhadapnya.
Jangan sekali-kali mengoreksinya ketika dia sedang marah karena marahnya tidak
cepat reda. Carilah waktu yang tepat untuk mengingatkannya. Berusahalah untuk menjadi pendengar yang
baik.
2.Melankolis
Melankolis adalah karakter yang pada
umumnya perfeksionis, sensitif, tipe pemikir, disiplin, tekun, rela berkorban,
dan memiliki kemampuan analisis yang kuat. Orang-orang melankolis adalah tipe yang paling
banyak dicari untuk dijadikan sahabat karena sifat rela berkorbannya. Karakter ini
berlawanan dengan karakter sanguinis, karena melankolis tidak menyukai cerita
seru yang dibuat oleh sanguinis. Orang melankolis cenderung memilih pekerjaan
yang membutuhkan ketekunan, sekali ia memilih sesuatu maka ia akan setia
mengerjakannya.
Karakter ini juga memiliki beberapa kelemahan. Mereka cenderung tertutup, kurang bermasyarakat,sering
berpikiran negatif dan suka menyalahkan dirinya sendiri tiap kali ada hal buruk
yang menimpanya. Perasaan mereka yang
sensitif membuat mereka jadi pendendam dan sering terlihat murung. Mereka suka
mengungkit-ungkit kesalahan orang lain di masa lalu.
Cara
menghadapinya :
Dalam menghadapi karakter melankolis
ini memang tidak mudah. Kita harus peka dan segera mengoreksi diri kita sebelum
ia mengoreksi kita. Jika ia sedang marah jangan langsung diajak berbicara. Diamkanlah
dan akuilah kesalahan kita walau sebenarnya kita tidak salah. Cara ini lebih
aman dan nyaman . melankolis butuh waktu untuk menenangkan diri karena mereka
sibuk memikirkan dan mengoreksi kesalahan orang lain. Biasanya mereka sanagt
butuh dukungan untuk membenarkan pendapatnya. Untuk mengingatkan kesalahannya,
mereka perlu diajak berpikir logis dengan mengembalikan kata-katanya. Kita perlu
argumen yang kuat untuk meluluhkan hatinya.
Orang-orang melankolis menginginkan
orang lain bisa memberinya dukungan, terutama dukungan yang bersifat moril. Terkadang
mereka tidak bisa memecahkan permasalahan yang sedang mereka hadapi. Oleh karena
itu kita harus mendengarkan keluh kesahnya dengan seksama. Jangan memotong
pembicaraannya sebelum ia mempersilahkan kita menanggapi permasalahannya.
3.Koleris
Seorang koleris memiliki kemauan
keras dalam mencapai seusuatu. Jika ada orang yang menentangnya, justru
tekadnya akan semakin kuat. Mereka paling suka berdebat dan paling suka menang
sendiri. Mereka cenderung menjadi seorang pemimpin. Koleris juga pada umumnya
aktif, cekatan, mandiri, tegas, dan berpendirian keras dalam mengambil
keputusan bagi dirinya sendiri dan orang lain, mereka suka memaksakakan
kehendaknya. Mereka adalah tipe yang sangat menyukai aktivitas, mereka tidak
perlu dirangsang oleh lingkungannya tetapi justru mereka yang merangsang
lingkungannya melalui ide-ide, rancangan, dan ambisinya. Mereka bukan tipe yang
mudah menyerah terhadap tekanan orang lain justru tekanan tersebut semakin
mendorongnya untuk maju.
Kelemahan dari karakter koleris
ialah mereka cenderung sarkastik, dingin,tidak mau kalah dan ceroboh. Selain itu
mereka tidak mudah bersimpati terhadap orang lain. Mereka bukan orang yang
mudah mengekspresikan perasaannya terhadap orang lain. Mereka cenderung tidak
peka akan kebutuhan orang lain. Salah satu sisi negatif dari orang-orang koleris adalah sifat pemarahnya dan sulit
memaafkan sebuah kesalahan.
Cara
menghadapinya:
Orang-orang koleris sama sekali
tidak menyukai kritikan. Namun sebaliknya, mereka sangat suka mengkritik orang
lain. Mereka suka berdebat, tetapi inti perdebatan itu adalah kemenangan
baginya bukan mencari kebenaran. Jadi, jika kita terlibat pedebatan dengan
orang-orang koleris, maka usahakan untuk tidak mengkritik opini mereka. Apabila
kita tidak menyukai opini mereka, cukup kemukakan opini kita tanpa harus
mematahkan opini dan argumentasi mereka.
4.Plegmatis
Plegmatis adalah karakter yang pada
umumnya tidak suka bermasalah dan lebih menurut saja. Mereka tidak suka
terlibat dalam konflik atau perdebatan. Mereka merupakan orang yang suka damai,
mudah diajak bergaul,santai,setia,tidak mudah terpengaruh,sabar, tenang dalam
setiap permasalahan, ramah, dan menyenangkan. Karakter ini biasanya disukai
oleh koleris. Mereka jarang sekali terpengaruh oleh lingkungan. Mereka butuh
waktu untuk beradaptasi dengan perubahan. Karena sifatnya yang menyukai
kedamaian dan tidak menyukai pertikaian, plegmatis cenderung menarik diri dari
segala macam keterlibatan. Hal ini lah yang sering kali menghambatnya untuk
menunjukan kemampuannya secara total dan cenderung menjadi pasif dan pemalas.
Kelemahan dari karater plegmatis
ialah mereka biasanya kurang bisa bergerak cepat, lambat kurang displin, dan
senang dengan yang santai. Mereka cenderung tidak mau berbagi atau kikir. Mereka
selalu beranggapan bahwa apa yang mereka miliki hanya akan dibaginya dengan
orang-orang yang sudah cukup akrab dengannya. Orang-orang plegmatis juga suka
menunda-nunda pekerjaan. Hal tersebut terjadi karena orang-orang plegmatis
tidak memiliki motivasi dalam setiap aktivitasnya sehingga ia sering bekerja
asal-asalan. Mereka lebih suka dipimpin.
Mereka biasanya lebih cocok menjadi pendengar yang baik. Plegmatis juga
memiliki sifat penakut. Selama mereka masih dikuasai oleh rasa takut,
kemungkinan mereka maju sangatlah kecil.
Cara
menghadapinya:
Orang-orang
plegmatis tidak menyukai orang-orang yang sama pasifnya atau lebih pasif dari
mereka. Pada dasarnya, mereka lebih suka dipimpin dan mencari orang-orang yang
bisa memotivasinya. Jika mereka dalam masalah biasanya cuma diam dan butuh
waktu lama untuk menceritakan permasalahannya. Mereka paling tidak suka bila
dipaksa untuk menceritakannya permasalahannya dan lebih suka menangis. Mereka akan
berbicara jika suasana hatinya sudah membaik.
Plegmatis
lebih suka dengan solusi dan paling tidak suka memperpanjang masalah. Paling tidak
ada dua cara menghadapinya. Yang pertama, jangan terburu-buru untuk segera
menyelesaikan masalah dengan mereka. Kedua, biarkan saja supaya mereka bisa
berpikir lama, menilai, dan mencermati sikapnya sendiri.
Sumber:
Yogi Pratama, 1 menit bisa membaca wajah, pikiran dan karakter orang lain, Yogyakarta: Real Books 2015
Harfi Muthia .S.Psi., M.Psi , mudahnya mengenal karakter orang lain, Yogyakarta: Notebook 2015
Toge itu apa?
BalasHapus