Kata Pengantar
Pertama-tama penulis mengucapkan rasa syukur atas
limpahan rahmat dan karunia ALLAH SWT. Karena atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat manyelesaikan laporan yang berjudul
“Museum Keramik”.
Dalam proses pembuatan laporan ini, penulis telah banyak
mendapat dukungan, bimbimngan dan bantuan dari pihak yang berkaitan, sehingga penulis
akan menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya terhadap :
1. ALLAH
SWT
2. Ibu Meti Nurhayati
3. Kedua
orang tua
4. Saudara
5. Dan,
seluruh sahabat yang telah mendukung dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh
dari kata sempurna. Untuk itu, penulis akan dengan senang hati menerima kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan di masa yang akan datang.
Akhir
kata, semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Jakarta,
2 November 2015
Penyusun
Daftar Isi
Kata
pengantar....................................................................................................................... i
Daftar
isi................................................................................................................................ ii
A.
Sejarah Gedung Museum Seni Rupa dan Keramik.......................................................... 1
B.
Museum Seni Rupa dan Keramik..................................................................................... 1
C.
Cerita Singkat Perjalanan.................................................................................................. 7
Lampiran................................................................................................................................ 9
A.
Gambar Lainnya............................................................................................................... 10
B.
Tiket Masuk
Museum Seni Rupa dan Keramik................................................................ 12
Daftar
Pustaka....................................................................................................................... iii
A. Sejarah Gedung Museum Seni Rupa
dan Keramik
Gedung Museum Seni Rupa dan Keramik ini dibangun pada tahun
1870. Gedung yang dibangun pada 12 Januari 1870 itu awalnya digunakan oleh
Pemerintah Hindia-Belanda untuk Kantor Dewan Kehakiman pada Benteng Batavia
(Ordinaris Raad van Justitie Binnen Het Kasteel Batavia). Kemudian pada masa
pendudukan Jepang dan perjuangan kemerdekaan Indonesia, gedung ini dijadikan
sebagai asrama militer. Pada 10 Januari 1972, gedung dengan delapan tiang besar
di bagian depan itu dijadikan bangunan bersejarah serta cagar budaya yang
dilindungi. Lalu pada tahun 1973-1976, gedung tersebut digunakan untuk Kantor
Walikota Jakarta Barat. Pada tanggal 20 Agustus 1976, gedung ini diresmikan
sebagai Gedung Balai Seni Rupa oleh Presiden Soeharto. Dan di gedung ini pula
terdapat Museum Keramik yang diresmikan oleh Bapak Ali Sadikin (Gubernur DKI
Jakarta) pada tanggal 10 Juni 1977, kemudian pada tahun 1990 sampai sekarang
menjadi Museum Seni Rupa dan Keramik.
B. Museum Seni Rupa dan Keramik
1. Koleksi seni rupa
Museum
ini memiliki 500-an karya seni rupa terdiri dari berbagai bahan dan teknik yang
berbeda seperti patung, totem kayu, grafis, sketsa, dan batik lukis. Diantara
koleksi-koleksi tersebut ada beberapa koleksi unggulan dan amat penting bagi
sejarah seni rupa di Indonesia, antara lain:
Gambar 1 “Rapat Ikada” karya Otto
Djaya 1965
Gambar 2 “Menyusui” karya Dullah
1972
Gambar 3 “Potret Diri” karya Affandi
1960
Terdapat juga patung yang bercirikan
klasik tradisional dari Bali, totem kayu yang magis dan simbolis karya I Wayan
Tjokot dan keluarga besarnya. Juga terdapat totem dan patung kayu karya para
seniman modern, antara lain G.Sidharta, Oesman Effendi, disusul karya-karya
ciptaan seniman lulusan akademis, misalnya Popo Iskandar, Achmad Sadali,
Srihadi S, Fajar Sidik, Kusnadi, Rusli, Nashar, Zaini, Amang Rahman, Suparto,
Irsam, Mulyadi W, Abas Alibasyah, Amri Yahya, AS Budiman, Barli, Sudjana
Kerton, dan banyak seniman lain dari berbagai daerah.
Koleksi Seni Lukis Indonesia dibagi
menjadi beberapa ruangan berdasarkan periodisasi yaitu:
a. Ruang Masa Raden Saleh (karya-karya
periode 1880 - 1890)
b. Ruang Masa Hindia Jelita
(karya-karya periode 1920-an)
c. Ruang Persagi (karya-karya periode
1930-an)
d. Ruang Masa Pendudukan Jepang (karya-karya
periode 1942 - 1945)
e. Ruang Pendirian Sanggar (karya-karya
periode 1945 - 1950)
f. Ruang Sekitar Kelahiran Akademis
Realisme (karya-karya periode 1950-an)
g. Ruang Seni Rupa Baru Indonesia
(karya-karya periode 1960 - sekarang)
1. Koleksi keramik
Koleksi
Keramik di museum ini jumlahnya cukup banyak, terdiri dari keramik lokal dan
keramik asing. Keramik lokal berasal dari sentra industri daerah antara lain
Aceh, Medan, Palembang, Lampung, Jakarta, Bandung, Purwakarta, Yogyakarta,
Malang, Bali, Lombok dan lain-lain. Museum ini juga memiliki keramik dari
Majapahit abad ke-14 yang menunjukkan ciri keistimewaan yang indah dan bernilai
sejarah yang mempunyai keragaman bentuk serta fungsi. Keramik asing meliputi
berbagai bentuk, ciri, karakteristik, fungsi dan gaya berasal dari China,
Jepang, Thailand, Eropa. Terbanyak dari China terutama pada masa Dinasti MIng
dan Ching.
Gambar 4 “Piring dan Mangkuk Warna
Sancal” abad ke-17
Gambar 5 “Guci” karya Chang Chou
abad ke-16
Gambar 6 “Keramik Buatan Eropa” abad
ke 19-20
1. Studio gerabah
Museum
Seni Rupa dan Keramik juga memiliki tempat pelatihan untuk membuat gerabah
(dibuka untuk pelajar dan umum), mulai dari teknik pinching (pijit),
cetak dan roda putar. Disedikan pula oven untuk pembakaran gerabah.
Gambar 7 Alat Pembuat Gerabah
1.
Fasilitas gedung
Gedung
ini terdiri dari ruang pertemuan/aula, ruang terbuka/plaza serta taman yang
dapat dimanfaatkan untuk acara-acara pameran temporer, pernikahan, seminar,
lomba, dan lain-lain. Museum Seni Rupa dan Keramik juga dilengkapi sebuah
perpustakaan yang memiliki buku-buku seni rupa dan keramik yang bisa dijadikan
panduan tentang seni rupa. Di gedung ini juga terdapat toko cinderamata. Museum ini memiliki souvenir yang spesifik
untuk pengunjung. Seperti kartu pos, buku seni rupa, kerajinan, sketsa,
lukisan, keramik lucu, dan lain-lain.
2.
Kegiatan
Kegiatan yang diselenggarakan Museum
Seni Rupa dan Keramik setiap tahunnya adalah:
a.
Penyuluhan permuseuman
b.
Pameran temporer
c.
Partisipasi kegiatan diluar museum
3.
Visi dan misi museum seni rupa dan keramik
VISI: Menjadikan Museum Seni Rupa dan Keramik sebagai pusat
pelestarian seni rupa Indonesia dan sebagai tujuan kunjungan wisata seni dan
budaya yang bertaraf internasional.
MISI: Meningkatkan sumber daya manusia, meningkatkan
pelayanan pengunjung, melakukan penataan ruang koleksi secara berkala,
meningkatkan kerjasama dengan mitra museum.
4. Tugas pokok dan fungsi museum seni
rupa dan keramik
TUGAS POKOK: Melayani masyarakat dan pengunjung serta
mengadakan, menyimpan, merawat, mengamankan, meneliti koleksi, memperagakan dan
mengembangkan untuk kepentingan pendidikan, sejarah, kebudayaan, rekreasi,
sosial dan ekonomi baik langsung maupun tidak langsung.
FUNGSI:
a. Penyusunan program dan rencana
kegiatan operasional.
b. Pengusulan pengadaan koleksi serta
sarananya.
c. Penyelenggaraan usaha-usaha,
publikasi, pameran koleksi dan pemasaran.
d. Pelaksanaan pembuatan deskripsi dan
registrasi koleksi.
e. Penyimpanan, penataan dan perawatan
koleksi.
f. Penelitian koleksi.
g. Pemberian bimbingan dan pelayanan
edukatif kultural kepada masyarakat.
h. Penyelenggaraan pengelolaan
perpustakaan museum.
i.
Pelayanan informasi tentang Seni Rupa dan Keramik.
j.
Penyusunan kegiatan ketatausahaan.
5. Informasi tambahan
a. Alamat
Jalan Pos Kota No. 2 Jakarta Barat
Telepon: 021.6907062
Faks: 021.6926091
Jalan Pos Kota No. 2 Jakarta Barat
Telepon: 021.6907062
Faks: 021.6926091
b. Jam kunjung
Selasa s.d Kamis : 09.00 – 15.00
Jumat : 09.00 – 14.30
Sabtu : 09.00 – 19.30
Minggu : 09.00 – 20.00
Tutup pada hari Senin & hari libur nasional
Selasa s.d Kamis : 09.00 – 15.00
Jumat : 09.00 – 14.30
Sabtu : 09.00 – 19.30
Minggu : 09.00 – 20.00
Tutup pada hari Senin & hari libur nasional
c. Karcis masuk
Dewasa : Rp 5.000/orang
Rombongan dewasa : Rp 2.500/orang
Mahasiswa : Rp 3.000/orang
Rombongan mahasiswa : Rp 1.500/orang
Anak-anak/pelajar : Rp 2.000/orang
Rombongan anak-anak/pelajar : Rp 1.000/orang
Dewasa : Rp 5.000/orang
Rombongan dewasa : Rp 2.500/orang
Mahasiswa : Rp 3.000/orang
Rombongan mahasiswa : Rp 1.500/orang
Anak-anak/pelajar : Rp 2.000/orang
Rombongan anak-anak/pelajar : Rp 1.000/orang
C. Cerita Singkat Perjalanan
Hari itu adalah kamis, tepatnya pagi-pagi
sekali kami memutuskan untuk berangkat sekitar jam 8 dari rumah masing-masing
dengan Kereta Api. Beberapa orang dari kami ada yang berangkat dari Depok,
Kelapa Dua. Seorang yang berangkat dari Bogor. Dan ada juga yang berangkat dari
Tanah Abang.
Untuk mencapai museum Seni Rupa dan
Keramik, kami semua sepakat untuk berkumpul di Stasiun Kereta Api Jakarta Kota.
Kira-kira sekitar jam 10 lewat kami sudah tiba disana. Karena ada satu orang
dikelompok kami yang terlambat, jadi kami menunggu sekitar 30 menit. Untuk mengisi
kebosanan kami memutuskan membeli beberapa minuman di warung sekitar.
Setelah orang yang kami tunggu tiba
akhirnya kira-kira sekitar pukul 11 lewat beberapa menit kami berjalan kaki
keluar stasiun sekitar 7 menit untuk mencapai gerbang museum. Museum tersebut
terletak di arah utara stasiun yang kami singgahi sehingga kami hanya perlu
berjalan lurus dan sekali menyebrang. Suasana Jakarta saat itu seperti
biasanya, padat oleh kendaraan maupun orang. Beberapa angkutan umum seperti
angkot, mikrolet, bus mini, dan bajaj―yang kami baru tahu bahwa masih ada bajaj
di jaman sekarang. Tetapi itu tak aneh mengingat padatnya kendaraan umum di Ibu
Kota tersebut sehingga tampak kemacetan dimana-mana. Tentu padatnya oleh
kemacetan kendaraan umum tak akan jauh-jauh dari polusi. Apalagi, di siang
bolong seperti ini semakin membuat kami meringis karena teriknya matahari.
Keringat tak jadi lagi masalah karena kami sudah terbiasa berjalan.
Tibalah kami di gerbang museum Seni Rupa
dan Keramik. Jika kami melihat sekitar terdapat beberapa museum juga. Seperti
museum Wayang yang tepat berhadapan dengan museum Seni Rupa dan Keramik. Dan
terdapat beberapa museum lagi yang tidak kami amati secara jelas sehingga hanya
kami lewati saja. Saat itu kami membayar 3000 ribu rupiah untuk setiap orang.
Setelah membayar, kami memasuki museum tersebut.
Didepan, tampak gedung putih dengan banyak
pilar berjajar menutupi gedung di belakangnya. Barulah setelah kami melewati
pilar terdapat pintu di sebelah kiri, arah barat untuk dapat memasuki museum
tersebut.
Mungkin, karena ini adalah hari kamis dan
bukan hari libur. Jadi, keadaan museum disana ketika kami memasukinya adalah
sepi. Hanya beberapa orang yang lewat dan kami termasuk didalamnya. Hal itu
dapat di hitung dengan jari.
Seperti judul museum yang kami kunjungi
yaitu museum Seni Rupa dan Keramik pastinya tak jauh-jauh dari lukisan, keramik
atau karya seni rupa lainnya dari beberapa tahun yang lalu. Atau terdapat
lukisan-lukisan terkenal dari dalam negeri.
Kami tak lama berada di dalam museum.
Setelah menelusuri beberapa karya maupun melihat-lihat serta tak lupa pula kami
mengabadikan karya-karya yang kami anggap bagus atau mengabadikan foto-foto
kami selama kami di museum.
Jam 12 tepat kami kembali berjalan ke arah
Stasiun untuk tiba di Depok karena ada ilab di kampus H. Sehingga kami tak bisa
berlama-lama di museum demi mengejar jam agar tak terlambat.
Lampiran
A. Gambar lainnya
Gambar 8 “Rumah-rumahy China di Jatinegara
Karya Amrus Natalsya 2000
Gambar 9 “Miniatur Rumah
Terakota Majapahit
Gambar 10 “ Keramik dengan Teknik Warna-warni”
Buatan Guang-Dong, Dinasti Qing abad ke-19
Gambar 11 “Patung Perwujudan Dewi”
Terakota Majapahit
Gambar 12 “Kendi” tanah liat
Tembikar Majapahit
Gambar
13 “Patung Wajah” Terakota Majapahit
Gambar 14
(Amanda-Ellen-Prastyo-Firda-Irna)
Gambar 15 (Amanda-Ellen-Prastyo-Firda-Irna)
Daftar
Pustaka
1. Museumku. Museum Seni
Rupa dan Keramik. http:// museumku.wordpress.com.
Diakses pada Oktober 2015.
2.
Museum Indonesia. Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta.
3. Pemula Yunior. Museum Seni Rupa dan Keramikt. http://pemulayunior.blogspot.co.id.
Diakses pada Oktober 2015.
4.
The Aroeng Binang Project. Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta.
http://www.thearoengbinangproject.com.
Diakses pada Oktober 2015.
Oktober 2015.
Ellen R. Leolyta Turnip
12515181
1PA06
Tidak ada komentar:
Posting Komentar